Senin, 16 November 2009

HARGA

HARGA

Pengertian Harga

Harga adalah nilai pertukaran atas manfaaat produk yang umumnya dinyatakan dalam satuan moneter. Harga terbentuk dari kompetensi produk untuk memenuhi tujuan dua pihak yaitu produsen dan konsumen. Produsen memandang harga adalah nilai barang yang mampu memberikan manfaat keuntungan diatasbiaya produksinya. Sedangkan konsumen memandang harga adalah nilai barnga yang mampu memberikan manfaat atas pemenuhan kebutuhan dan keinginannya.

Fungsi Harga

Fungsi harga untuk perusahaan maupun konsumen yaitu :
1. Sebagai sember pendapatan atau keuntungan perusaahaan untuk pencapaian tujuan produsen,
2. Sebagai pengendali tingkat permintaan dan penawaran permintaan akan meningkat (jika harga turun),
3. Dapat mempengaruhi program pemasaran dan fungsi-fungsi bisnis lainnya bagi perusahaan,
4. Mempengaruhi perilaku konsumsi dan pendapatan masyarakat (harga rendah dapat meningkatkan konsumsi masyarakat dan upah yang tinggi bagi jasa masyarakat akan mempengaruhi perilaku konsumsinya).

Faktor Penentu Harga

Fakor internal meliputi :
1. Tujuan pemasaran ( biaya, penguasaan pasar dan usaha)
2. Strategi marketing mix (aspek harga dan non-harga)
3. Organisasi (strktur, skala dan tipe)
Faktor eksternal meliputi :
1. Elastisitas permintaan dan kondisi persaingan pasar
2. Harga pesaing dan reaksi pesaing terhadap perubahan harga
3. Lingkungan mikro (pemasok, penyalur, asosiasi, dan mayarakat), lingkungan makro (pemerntah, cadangan sumber daya, keadaan masyarakat,sosial).

Tahap Penentuan Harga

1. Memilih tujuan dan orientasi harga
2. Memperkirakan permintaan produk dan perilakunya
3. Memperkirakan biaya dan perilakunya
4. Melakukan analisis perilaku pesaing
5. Menentukan strategi harga
6. Menyesuaikan harga akhir

Strategi-Strategi Harga

1. Strategi harga berorientasi kepada biaya
Strategi harga yang berorientasi kepada biaya akan mendasarkan pada perhitungan biaya ( tetap dan variabel ) dan menentukan targer keuntungan yang diinginkan ( atau target pengembalian investasi ) untuk dapat menetapkan harga.

2. Strategi harga berorientasi kepada permintaan
Penetapan harga yang berorientasikan kepada permintaan akan mempertmbangkan kondisi prmintaan pasar. Harga akandiserap apabila ada permintaan, atau dengan kata lain harga dapat ditetapkan menurut tingkat permintaannya. Sehingga perusahaan perlu memahami sampai dimana permintaan terhadap barang tersebut terbeentuk. Dengan mempertimbangkan permintaan pasar, maka strategi harga ini dapat diarahkan untuk mencapai tingkat atau pertumbuhan penjualan atau market-share.

3. Strategi harga berorientasi kepada persaingan
Harga akan dapat bertahan pada pasar persaingan apabila memperhatikan harga-harga pesaingnya ( price competition ) terutama price leadernya. Oleh karena itu harga dapat ditentukan sama, diatas, atau dibawah harga pesaingnya. Pada penawaran pekerjaan secara lelang, harga ditetapkan dengan memperkirakan harga pesaingnya.


Pada perusahaan untuk menetapkan harga akhir harus ditentukan sesuai dengan batas penentu harga. Harga berubah atau dirubah tidaklah tanpa batas. Penentuan harga terbatasi oleh permintaan, biaya, maupun persaingan. Posisi atau tingkat harga akan bergerak berfluktuasi dalam ruang gerak persaingan mengikuti keuatan pesaing yang lebih besar. Akan perubahannya tetapi tidak akan sampai melebihi batas harga tertinggi dari permintaan pasar (batas atas) maupun tidak akan lebih rendah dari biaya yang ditanggung produsen (batas bawah).
Contoh strategi harga berorientasi pada persaingan yaitu pada bulan September 2009, akhir-akhir ini harga sampo berlomba turun lebih murah. Rupanya dua produsen besar produk consumer goods, yaitu Procter & Gamble (P&G) serta PT Unilever Indonesia Tbk memang sedang ada persaingan harga. Mereka bersaing menurunkan harga samponya. Pelopor penurunan harga adalah P&G. Perusahaan asal Amerika Serikat (AS) tersebut sejak dua bulan lalu menurunkan harga jual beberapa merek sampo unggulannya, seperti Pantene, Rejoice dan Head & Shoulders. P&G mengungkapkan penurunan harga itu adalah upaya memperluas pasar. Misalnya Pantene yang membidik segmen menengah atas, dengan pemotongan harga, produk ini juga bisa menjangkau menengah bawah. P&G bisa menurunkan harga lantaran menggunakan konsep pemusatan produksi secara regional. P&G menjelaskan selama ini distribusi produknya ditangani secara terintegrasi antar satu negara dengan negara lain. Hal ini membuat pengaturan stok jadi lebih efisien. Riset dari CIMB-GK Securities Indonesia menyebutkan, P&G menurunkan harga Pantene dan Rejoice ukuran 200 mililiter (ml) hingga 26% dan Head & Shoulders ukuran 180 ml sebesar 17,5%. Langkah P&G itu membuat Unilever mengambil keputusan. Produsen consumer goods asal Eropa itu ikut memangkas harga jual sampo mereka. Menurut riset CIMB-GK, harga sampo Dove ukuran 360 ml turun 33%. Unilever juga menambah isi Sunsilk dan Clear ukuran 180 ml sebanyak 90 ml, tanpa kenaikan harga. "Manajemen UNVR mengakui mereka memangkas harga sampo dan produk perawatan kulit sebagai balasan pada P&G," tulis Bernard Thien, Presiden Direktur CIMB-GK Securities Indonesia. Rupanya, penurunan harga produk P&G menggerus pasarnya. Apalagi, konsumen Indonesia termasuk sensitif pada harga. Hanya saja, dari pihak P&G tampaknya persaingan harga ini tidak akan berlangsung lama karena pemotongan harga itu cuma promosi sementara dan momen ramadhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar